Kekerasan dalam Berpacaran

Kekerasan adalah hal yang buruk bila kita mendengar hal itu. Kekerasan sudah sering kita dengar, di berita kita sering mendengar hal tersebut. Kekerasan adalah melakukan tindakan terpuji kepada sesuatu hal yang tidak boleh dilakukan atau ditiru. Kekerasan adalah hal yang di benci oleh semua manusia karena itu adalah hak asusila yang tidak baik. Di berita kita sering mendengar kekerasan manusia yang satu kepada manusia yang lain.

            Kekerasan dalam berpacaran pun sering kita dengar di media-media elektronik. Menurut saya kekerasan itu terjadi karena daya pikir atau pola pikir yang ia dapatkan dari kedua orang tuanya yang selalu bertengkar besar hingga anaknya melihat kedua orang tuanya. Itu yang membuat ia melakukan hal yang sama kepada pacarnya. Pertama kali ketika si cowo melakukan kekerasan kepada si pacar, si wanita memaafkan ia dan beranggapan ia akan berubah dengan berjalannya waktu. Ketika ia jalani ternyata ia semakin di maki-maki oleh sang pacar dan hingga kekerasan ekonomi pun di lakukan sang kekasih kepada sang pacar, tetapi wanita tersebut masih beranggapan sama bila ia akan berubah dengan berjalannya waktu. Kekerasan fisik yang semakin menjadi kepada sang wanita membuat wanita tersebut berpikir untuk mengakhiri hubungannya kepada sang pria. Wanita tersebut beranggapan setiap pria tersebut melakukan kesalahan dan meminta maaf dan berjanji akan beruba dan tidak aan melakukanya lagi membuat wanita tersebut yakin terhadap pria tersebut, tetapi ia salah besar. Seharunya ia mengeluarkan semua apa yang terjadi pada dirinya pertama kali kepada teman dekatnya karena hanya sahabat yang dapat yang tidak dapat tergantikan.

            Orang tua adalah faktor utama dalam terjalinnya kehidupan yang terjadi di masa yang akan kita hadapi dan yang terpenting adalah orang tua yang membangun psikologi kita untuk mencapai kesetaraan dalah hidup. Sebaiknya bila orang tua bertengkar jangan sampai anak mengetahuinya, usahakan anak tidak boleh melihat hal tersebut, karena itu bisa membuat psikologi anak tersebut berubah, malah bisa mengikuti kedua orang tersebut.