Deskripsi KasusTerjun dari Lantai 20, Pekerja Proyek
Tewas (Seputar Indonesia)Thursday, 24 March 2011Sumber :www.seputarindonesia.com
BANDUNG –Seorang pekerja, Agus Iding,
35, tewas seketika setelahterjatuh dari lantai 20 proyek pengerjaan Apartemen
Panghegar di Jalan Merdeka, Kota Bandung, kemarin pukul 14.15 WIB.
Namun disayangkan, pihak proyek
tidak melaporkan ke kepolisian. Berdasarkan data yang dihimpun di lapangan,
korban yang bekerja sebagai mekanik leader konstruksi lift saat itu hendak
mengecek lift di lantai 20. Saatpintu terbuka, seketika itu korban terdorong
dan pintu tertutup otomatis dengan cepat, sedangkan kotak lift berada di lantai
dasar.Korban pun langsung terjatuh hingga lantai GF. Salah seorang rekan kerja
korban, Leman Nugraha, 20,
mengatakan bahwa korban terdorong sangat
cepat.“Biasanya lift passenger ituselalu berada di lantai 20, ini malah di
lantai GF; jadi pas dibuka, kosong,” jelas Leman. Saudara korban, Dadang,
mengaku mendapat kabar kecelakaan tersebut sekitar pukul 16.00 WIB.“Kalau
keluarga dapat kabarnya pukul tigaan, katanyakecelakaan,” ungkap Dadang di
Rumah Sakit Bungsu, Jalan Veteran, Kota Bandung, tadi malam.
Korban tewas warga Jalan Cikuda RT
02/11,Cibiru,Kota Bandung, itu mengalami luka patah kaki dan mengeluarkan darah
segar dari bibir, serta beberapa bagian tubuhnya mengalami pembengkakan. Korban
langsung dilarikan ke RS Bungsu.Sementara itu,pihak pengembang hotel bungkam
ketika ditanya wartawan mengenai kejadian tersebut. “No comment, saya nggak
tahu,” ungkap beberapa pekerja dan pihak keamanan. Pihak kepolisian pun baru mengetahuinya
sekitar pukul 17.30 dari pihak rumah sakit.
Tim
identifikasi langsung meluncur ke lokasi kejadian,tetapi pihak pengembang
terlihat menutup nutupi. Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Tubagus Ade
Hidayat membenarkan terkait kejadian tersebut. “Iya,kita baru tahusekitar pukul
17.30,” ungkap Tubagus ketika dihubungi wartawan. Pihaknya pun saat ini memeriksa
beberapa orang saksi yang mengetahui kejadian tersebut. Yugi prasetyo
Pekerja Projek Pembangunan Hotel Panghegar Tewas
Terjatuh dari Lantai 20Rabu, 23/03/2011 - 21:11Sumber :www.pikiran-rakyat.com
BANDUNG, (PRLM).- Agus Iding (35)
tewas setelah terjatuh dari lantai 20 tempat ia bekerja, di projek pembangunan
Hotel dan Apartemen Panghegar, Jln.Merdeka, Rabu (23/3) siang. Agus adalah
pekerja bangunan di projek tersebut. Sebagai mekanik leader konstruksi lift.
Meskipun peristiwa terjadi pukul 14.15WIB, tapi kepolisian baru mengetahui kejadian itu selepas pukul 17.30 WIB. Pasalnya,
manajemen hotel tidak memberitahukannya ke kepolisian terdekat dan terkesan
menutup-nutupi peristiwa itu. Polisi mendapat informasi dari RS Bungsu di Jln.
Bungsu, yang sempat merawat korban.
Berdasarkan sejumlah saksi mata yang
dimintai keterangan polisi,menuturkan, saat itu korban hendak mengecek lift di
lantai 20. Lift baru terpasang pintunya saja. Sementara lift passenger berada
di lantai dasar. Saat Agus memencet tombol, pintu lift terbuka dengan cepat. Agus kaget sehingga terdorong ke dalam lift
yang belum ada passenger lift-nya. Tubuh Agus melayangdan terhempas dengan
keras di lantai GF (ground floor). Leman Nugraha (20), rekan kerja korban,
mengatakan, peristiwa itu terjadi sangat cepat. "Biasanya,passenger lift,
selalu ada di lantai 20. Tidak tahu kenapa, hari itu kok ada dibawah. Jadi pas
pintu terbuka, liftnya tidak ada sehingga korban kaget dan jatuh,"
katanya kepada polisi.
Sementara itu, saudara korban,
Dadang, ditemui di RS Bungsu,mengatakan, dia mendapat informasi tersebut
sekitar pukul 16.00 WIB. Sementara keluarga lainnya mendapatkan informasi itu
pukul 15.00 WIB. Berdasarkan identifikasi rumah sakit dan kepolisian, korban
yang merupakanwarga Jln. Cikuda, Cibiru Kota Bandung itu, mengalami luka patah
kaki,mengeluarkan darah segar dari bibir, dan sejumlah memar dan bengkak
ditubuhnya. Kasat Reskrim Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Besar Tubagus Ade Hidayat
menuturkan, kepolisian baru mengetahui sekitar pukul 17.30 WIB. Polisipun telah
memeriksa sejumlah saksi. Namun kepolisian menyayangkan dengan sikap manajemen
hotel yang terkesan berusaha menutup-nutupi peristiwa itudengan tidak segera melaporkan
ke kepolisian. (A-128/das)***
Jatuh Dari Lantai 20 Apartemen Panghegar, Agus Tewas
SeketikaSumber :www.bandung.detik.com
Baban Gandapurnama – detik Bandung
Bandung - Agus iding (35), tewas seketika
setelah jatuh dari lantai 20 proyek pembangunan Grand Royal Panghegar
Apartement, sekitar pukul 14.15 WIB, Rabu (23/3/2011). Jenazah pekerja proyek
itu langsung dibawa ke RS Bungsu, Jalan Veteran. Sebelum kejadian, Agus dan
rekan kerjanya, Leman Nugraha (25), sedang mengecek lift ke lantai 20 bangunan
tersebut. Agus ini bekerja sebagai mekanik leader konstruksi lift.
"Saat itu pintu lift dalam
keadaan tertutup. Almarhum membuka pintu itu menggunakan tangan, dia masuk dan
pintu tiba-tiba pintu menutup. Ternyata pas dibuka melompong, enggak ada boks
liftnya," kata Leman ditemui di RS Bungsu. Diketahui, kata dia, boks lift
berada di lantai bawah. "Biasanya juga liftpassenger itu setiap hari ada
di lantai 20. Tapi tadi di bawah," ujarnya.Leman menambahkan, Agus tewas
seketika di lokasi kejadian. Lalu jenazahnya diboyong ke RS Bungsu,
"Kondisinya mulut berdarah, tubuh bengkakdan kaki patah," ungkapnya.
Korban merupakan warga Jalan Cikuda, RT 2 RW 11
Kecamatan Cibiru, Kota Bandung. Dia
sudah bekerja di proyek Apartemen Panghegar sejak Maret 2010 lalu. Sementara
itu, pihak keluarga korban mengakudiberitahu pihak perusahaan dua jam setelah
peristiwa tersebut. "Tadi dikasihtahu jam empat. Kalau kejadiannya enggak
tahu. Tapi dibilang jatuh," ujar Dadang dari pihak keluarga korban saat
ditemui di RS Bungsu.
Pantauan detik Bandung, sejumlah
polisi yang diberi tahu oleh RS Bungsusekitar pukul 17.30 WIB, langsung
mengidentifikasi data diri korban. Usai meminta keterangan keluarga korban dan
rekan kerja, polisi meninggalkan RSBungsu sekitar pukul 19.30 WIB. Sementara
jasad korban dibawa keluarga sekitarpukul 20.00 WIB. Pihak proyek yang ditemui
di lokasi kejasian enggan berkomentar soal kasus ini. Enggak tahu. No
comment," ujar seorang petugasproyek saat wartawan meminta konfirmasi.
Kasatreskrim Polrestabes Bandung
AKBP Tubagus Ade Hidayat membenarkan kejadian tersebut. "Kami masih
menyelidikinya. Sejumlah saksikami minta keterangan," ujarnya saat
dikonfirmasi wartawan via ponsel. Sementara itu dihubungi secara terpisah PR
Panghegar Restina Setiawan mengaku belum mendapat konfirmasi soal peristiwa
itu. "Belum ada konfirmasi apa-apa, saya tadi pulang duluan. Jadi belum
bisa ngomong apa-apa. Mungkin besok saya
bisa kasih keterangan," ujarnya.
.
Analisis
Kasus
Pada kasus kecelakaan ini penulis
menggunakan model analisis kasusTeori Domino yang berasal dari Heinrich (1930).
Hal ini disebabkan karena kondisi kasus
kecelakaan sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Heinrichini. Dalam Teori
Domino Heinrich, kecelakaan terdiri atas lima faktor yang saling berhubungan
yaitu, kondisi kerja (environment), kelalaian manusia (person),tindakan tidak
aman (hazard), kecelakaan (accident) dan cedera/kematian(injury).
1. Identitas
korban kecelakaan
Pada kasus ini dapat kita ketahui
bahwa korban bernanma AgusIding. Ia adalah seorang Pemimpin Konstruksi Lift dari proyekpembangunan Apartemen
Panghegar di Jalan Merdeka, Kota Bandung.Dari artikel tersebut dpat kita
kategorikan bahwa korban berkerja padabidang konstruksi bangunan dan sudah
cukup berpengalaman karena iadiposisikan sebagai leader dalam proyek
pembangunan lift apartemen ini.
2. Identifikasi
sumber bahaya
Dalam kasus ini korban melakukan
tindakan yang tidak aman yaitu tidak menggunakan body harness/full body harness
(Hazard yang berupaunsafe act). Sedangkan Menurut undang-undang keselamatan
kerja,bekerja di ketinggian ini memerlukan fix platform atau memakai
alatpelindung diri berupa full body harness. Selain itu, bila pekerjaan dilakukan
pada tempat yang memiliki ketinggian lebih dari lima meter,diperlukan sebuah
ijin khusus, yang mana ijin ini diperlukan untuk menganalisa bahaya apa saja
yang mungkin terjadi dan menyiapkan alat pengaman yang cocok untuk
meminimalisir resiko yang akan dihadapi bilabekerja pada ketingian tersebut.Working
at High atau sering disingkat WaH, memiliki arti dalam bahasa Indonesia adalah
bekerja pada ketinggian. Kategori bekerja pada ketinggian adalah melakukan
pekerjaan yang memiliki ketinggian samadengan atau lebih dari 1,8 meter dari
permukaan tanah. Kemudian dapat kita ketahui pula bahwa kondisi
kerja(environment) pada saat itu mendukung terjadinya kecelakaan. Berdasarkan
berita tersebut lift passanger biasanya berada di lantai 20 tempat korban
berada, namun entah mengapa pada hari tersebut boxliftnya berada di GS (Ground
Floor). Dari deskripsi berita yang diberikan dapat kita analisa bahwa korban
melakukan kesalahan (fault of person),selain tidak memakai alat pelindung diri,
korban tidak berlaku hati-hati terhadap segala kemungkinan yang ada. Disini
mungkin ia merasa aman karena seperti biasanya box lift berada di lantai
20, namun kenyataannya tidak.
3. Kronologis
kecelakaan kerja
Dalam
kasus kecelakaan yang terjadi pada Agus Icing ini merupakan sebuah kasus yang
komplikatif. Artinya banyak penyebabyang dapat kita analisis didalamnya dan
membentuk sebuah kemungkinan terjadinya kecelakaan yang pada akhirnya
menimbulkan kerugian baiksecara langsung (direct cost) maupun tidak langsung
(Indirect cost ). Pada kasus ini penulis akan menjelaskan kejadian
berdasarkan teori yang dikemukaan oleh Heinrich pada tahun 1930 yaitu
teoriDomino. Teori domino merupakan visualitas yang menggambarkanberbagai
peluang dan sumber bahaya yang pada akhirnya mengakibatkan
terjadinya kecelakaan. Tahap-tahap kejadian pada kasus
ini berdasarkan analisa berita yaitu sebagai berikut:
1. Environment atau keadaan/kondisi
kerja. Pada kasus inidigambarkan kondisi kerja yang menimbulkan resiko
terjadinya kecelakaan yaitu Working at High atau WaH. Korban berada
padaketinggian yang ditaksir lebih dari 40 meter karena berada pada lantai20
(estimasi 1 lantai = 2 meter).
2. Kemudian pada kartu yang kedua
sesuai dengan teori DominoHeinrich terdapat Fault of person (kelalaian manusia)
yang bergerak/jatuh akibat dari kondisi kerja yang memungkinkan (kartupertama).
Pada kasus ini kesalahan yang dilakukan korban adalah tidak berhati-hati pada
setiap kondisi lingkungan yang ada, sehingga korban merasa jika dirinya sudah
aman. Di sumber berita disebutkan bahwa “Saat pintu terbuka, seketika itu
korban terdorongdan pintutertutup otomatis dengan cepat, sedangkan kotak lift
berada di lantai dasar” atau “Saat Agus memencet tombol, pintu lift terbuka
dengan cepat. Agus kaget sehingga terdorong ke dalam lift yang belum
adapassenger lift- nya”. Dis ini dapat kita pahami bahwa korban terkejutdengan
kondisi lift tidak berisi box-nya sehingga ia terdorong dan jatuh ke
lantai dasar. Penulis berpendapat bahwa korban setelah membuka pintu, korban
telah bersiap dan segera memasuki box-lifttanpa melihat ada atau tidaknya
box-lift tersebut.
3. Kartu yang ketiga adalah Hazard .
Hazard dalam model Heinrich inidapat diartikan sebagai unsafe condition atau unsafe act. Berdasarkan berita selain
kondisi yang tidak aman karena berada pada ketinggian yang berisiko menimbulkan
kecelakaan, korban juga tidak menggunakan APD seperti yang telah diatur dalam
undang-undang keselamatan kerja, apabila melebihi ketinggian 1,8 meter maka
harus menggunakan alat pelindung diri yang berupa body harness/full
body harness.
4. Dari ketiga sumber bahaya tersebut yang saling berkolerasi dan
“menjatuhkan” kartu berdasarkan urutannya maka timbulah sebuah Accident
(kecelakaan) yang terjadi di Bandung pada tanggal 23 Maret2011 di Hotel
Panghegar pada pukul 14.15 WIB.
5. Dampak dari semua runtutan kartu
di atas berdasarkan modelDomino Heinrich menimbulkan sebuah kerugian (injury),
dalam halini nyawa korban. Kerugian ini dapat berupa biaya kompensasi
untukkorban. Selain kerugian langsung tersebut banyak lagi kerugian yangdi
dapatkan pihak hotel Panghegar yaitu kerugian tidak langsungseperti, kerugian
jam kerja, kerugian sosial, serta citra dankepercayaan pelanggan berkurang. Hal
ini lebih berdampak karenakorban adalah mekanik leader dalam proyek pembangunan
hoteltersebut.
Daftar
Putaka: